taubat karyawan bank resign karena riba
taubat karyawan bank resign karena riba |
Mari kita rasakan, kedekatan kita sama Allah gimana?
Setelah sekian tahun kita bermaksiat, dan akhirnya kita hijrah, masa' pengen cepet dapat solusi instan..??
Sabar...
.
Wajar donk, kalo ternyata setelah hijrah, kita harus ngerasa pahit dulu,,
Karena Allah pengen menguji hambaNya.. Bener2 hijrah lillahi ta'alaa gak sih?
Atau ada niatan yang lain..??
.
Naah, kalo kita lagi punya masalah, nikmatin aja.. Jangan putus asa..
.
Kalo punya hutang banyak dan ga punya aset untuk dijual, gak punya tabungan untuk ngelunasi,, yaa.. tinggal minta sama Allah.. Perbaiki ibadah wajib, tambah ibadah sunnah, dan masih banyak ikhtiar lain yang harus dilakukan..
.
Jangan menyerah dengan cobaan.. Karena Allah punya segudang cara untuk menyelesaikan masalah kita.. kuncinya adalah TAKWA.
.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)”
.
Selain takwa, yang pasti harus sabara dan menjaga sholat.. karena dengan itulah Allah akan menolong kita..
.
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya." [al Baqarah/2 : 45-46].
.
Hidup hanya sementara..
Bersabar terhadap ujian dan cobaan setelah hijrah..
Insya Allah, Allah akan ganti dengan rahmat dan ampunanNya.
:: Tak Perlu Khawatir dengan Rezeki ::
.
Rezeki kita sudah diatur &sudah ditentukan. Kita tetap berikhtiar. Namun tetap ketentuan rezeki kita sudah ada yg mengatur. So, tak perlu khawatir akan rezeki.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ .
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit & bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
Ibnul Qayyim berkata,
“Fokuskanlah pikiranmu utk memikirkan apapun yg diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dgn rezeki yg sudah dijamin untukmu. Karena rezeki & ajal adalah dua hal yg sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dgn hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatNya- membukan jalan lain yg lebih bermanfaat bagimu.
Allah Ta’ala, Dia tdk menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yg lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kpd selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yg rendahan &murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia & berharga.” (Al Fawaid, hal. 94, terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahqiq: Salim bin ‘Ied Al Hilali)
Ingatlah, rezeki selain sudah diatur, juga sudah dibagi dengan adil.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 553)
.
(Muhammad Abduh Tuasikal)