Tinggalkan Yang Haram
"Menghina Allah itu tidak harus (maaf) membakar atau menginjak Alqur'an. Tapi kita takut dan khawatir besok gak bisa makan saja, itu sudah menghina Allah"
.Subhanallah..
.
Firman Allah:
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَ
.
“…… dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (Surah Hud, ayat 6)
.
Rezeki kita sudah diatur dan sudah ditentukan. Kita tetap berikhtiar. Namun tetap ketentuan rezeki kita sudah ada yang mengatur. So, tak perlu khawatir akan rezeki.
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
.
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
.
Lalu, kenapa kita takut meninggalkan kemaksiatan dan memilih untuk kembali ke jalan Allah?
.
Sedangkan Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)
.
Dan Allah berjanji dalam firmanNya :
.
“Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq : 3]
.
Yaitu yang mencukupinya, Ar-Robi’ bin Khutsaim berkata : Dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia. [Hadits Riwayat Bukhari bab Tawakal 11/311]