Kisah Nyata Hijrah MEMBANGKRUTKAN DIRI DI DEPAN MANUSIA
Rabu, 12 April 2017
LIKE US

Kisah Nyata Hijrah MEMBANGKRUTKAN DIRI DI DEPAN MANUSIA

Semoga bermanfaat Kisah Nyata Hijrah MEMBANGKRUTKAN DIRI DI DEPAN MANUSIA..

Bekerja 15 tahun di salah satu bank terbesar di negeri ini tidak membuatnya tenang. Gaji belasan juta yang dia terima tiap bulan lebih sering menguap dan jadi tumpukan utang dengan agunan rumah yang ditinggalinya. Dia bekerja sebagai pemberi utang, namun dia sendiri juga terjerat utang. Di kantor ditarget jumlah pengutang bertambah, dalam keuangannya sendiri juga berdarah-darah!
Kisah Nyata Hijrah MEMBANGKRUTKAN DIRI DI DEPAN MANUSIA
Kisah Nyata Hijrah MEMBANGKRUTKAN DIRI DI DEPAN MANUSIA


            Kajian fiqih muamalah yang dia ikuti rutin tiap akhir pekan menyadarkannya, bagaimana dia akan bahagia jika ALLAH tidak ridho dengan pekerjaannya bergumul dengan riba. Tiap hari disaksikan banyak nasabahnya yang terjerat utang sangat sulit bangkit dengan kepayahan. Usaha belum tentu untung tiap bulan, sementara cicilan pokok dan bunga harus dibayarkan.. denda pun mengintai setiap bulan, sita harta selalu jadi ancaman..

"Tentang riba ini harus dihadapi dengan TAUHID kita mas, ilmu yakin dan percaya pada ALLAH! Kalau enggak kita ini yang diperangi oleh ALLAH langsung.. secara logika manapun gak bakal menang kita mas!" Katanya siang itu

"Di kajian-kajian fiqih muamalah yang saya ikuti, semakin saya kaji semakin menarik. Jika kita gak hati-hati dengan sumber rejeki kita yang haram, maka ALLAH yang akan menghancurkan!" Lanjutnya

Mmmm.. gitu ya, terus?

"Ustadz itu pernah saya tanya, kenapa kajian tentang tauhid harus dipelajari tiap minggu, apa lagi materi minggu depan? Ya tentang tauhid.. terus? Ya tauhid lagi! Sampai kapan tadz? Sampai mati...." makjleb jawabannya ustadz

Hijrahmu apa yang kamu lakukan mas? Dari manager bank terbesar, gaji mapan, perlente, tiba-tiba harus kehilangan semua..

"Saya sengaja membangkrutkan diri di depan manusia mas. Rumah saya jual, utang saya lunasi. Sisa uang saya gunakan untuk beli tanah terus saya bangun rumah untuk saya jual lagi, satu rumah, dua rumah, tiga rumah dan seterusnya. Masya ALLAH... rejeki saya mengalir derasss dari jalan ini. Sudah 4 tahun saya berhijrah, ALLAH ganti dengan yang lebih baik, rejeki lebih luas, hidup yang jauuuh lebih tenang tanpa utang dan riba.." lanjutnya

Datang ke warung saya dia dengan santainya naik motor Honda Legenda tua, umurnya dah 20 tahun motor itu, sudah kalah gaya dengan motor-motor terbaru yang matic, berbody bongsor dengan teknologi terbaru.. bro, gak mampu beli apa?

"Setiap saya berkeliling, kawan-kawan saya sering menyindir motor saya ini.. mbok beli yang baru lah! Ganti lah! Dah kuno lah! Padahal saya memakai ini memang sengaja mas.. biar saya gak gampang takjub pada dunia, biarlah motor tua ini yang mengantar saya muter tiap hari agar tidak jadi pengundang kekaguman kawan-kawan saya.. kalo hanya mobil mas, insya ALLAH mau beli Pajero Sport terbaru pun saya mampu.. cash! Saya pegang uangnya mas.. detik inipun bisa saya cairkan"

Masya ALLAH..

"Eh mas, kalo ada yang butuh rumah di tengah kota Jogja saya ada stok 1 rumah harganya 1,6 Milyar.. rumah baru gresss, saya bangun setahun lalu, sekarang dah siap jual.."
haha.. jualan beneran dia! Biasanya ngasih komisi nih kalo laku..

Berapa banyak saya ketemu orang-orang kayak gini. Ketika memutuskan hijrah mereka bisa memutuskan urat malu jika hidup hanya pamer! Mereka memilih tampil sederhana, namun rejeki berlimpah adanya. Memilih agar ALLAH ridho, dibanding pujian dan decak kagum manusia.

Sementara di luar sana masih buanyaaak yang mengejar dunia hanya untuk mendapat label sukses, walaupun tambal sulam dengan kepalsuan. Harta utangan gak peduli, riba yang haram pun ditelan terus tanpa malu lagi. Boro-boro mau belajar ngaji dan berbagi, hidupnya sibuuuk hanya untuk mengejar pujian manusia setiap hari.. hati capeeeek luar biasa, tapi dia gak sadar-sadar juga!

Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda :

“Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya DUNIA yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat hak Allah dalam dirinya maka Allah akan menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya:
1. Kebingungan yang tiada putusnya;
2. Kesibukan yang tidak ada ujungnya;
3. Kebutuhan yang tidak terpenuhi; dan
4. Keinginan yang tidak tercapai”.
( HR. Ath Thabrani).

Duh.. saya tersindir lagi! Malunya kok nyesek di hati..
@Saptuari