ORANG-ORANG TANPA PANGGUNG Biarlah Allah Yang Tau Saja..
Saya tidak akan menyebut nama, biar jadi misteri sadja..
Yang pertama anak muda yang bisnisnya luar biasa, punya facebook tapi statusnya biasa tak ada yang istimewa. Kalau dari satu bisnisnya dengan ratusan karyawan dan ribuan reseller itu omzet minimal 5 milyar/bulan saja bisa dikantongi. Belum dari bisnis-bisnis lainnya..
Saya tidak akan menyebut nama, biar jadi misteri sadja..
Yang pertama anak muda yang bisnisnya luar biasa, punya facebook tapi statusnya biasa tak ada yang istimewa. Kalau dari satu bisnisnya dengan ratusan karyawan dan ribuan reseller itu omzet minimal 5 milyar/bulan saja bisa dikantongi. Belum dari bisnis-bisnis lainnya..
Kalau berkumpul dia lebih banyak diam, menjadi pendengar yang baik
omongan dari yang hadir, jika dikasih kesempatan ngomong dan waktu yang
tepat, dia bisa bicara dengan runtut penuh ilmu. Cara pakai bajunya pun
sederhana, tidak akan ada yang menyangka dia berlimpah uangnya..
Dia tidak punya rekening bank, semua bisnisnya pakai rekening karyawan yang dia percaya, namun kendali uang tetap di tangannya. Dia bukan tipe yang suka pamer mutasi rekening hanya untuk sekedar menunjukkan bahwa dia suksessss dan banyak uang.
Dia tidak punya utang bank, tapi tiap akhir tahun lebih suka meludeskan isi rekening-rekening usahanya untuk disedekahkan. Ketika saya tanya kenapa dikosongkan? Jawabnya enteng.. biar tahun depan langsung penuh lagi, dan bermanfaat untuk orang banyak lagi.
Hidupnya hura-hura? Dia lebih senang pakai motor kemana-mana, mobilpun dia tidak membelinya, walaupun gampaaaaang bagi dia membeli cash dari dealer sana..
Bikin malu kita yang suka pura-pura kaya... pamer mobil padahal kreditan semua.
------------
Yang kedua suami istri berumur 35 an tahun yang jaringan bisnisnya ada dimana-mana. Mereka memilih meninggalkan semua sosial media. Tak ada lagi facebook, twitter, instagram, path untuk pamer eksistensi mereka..
Bisnisnya menggurita, karyawannya lebih dari 750 orang, jika ditotal omzet usahanya bisa minimal 600 juta/hari... yaaa per hari! Bukan perbulan..
Mereka tidak punya TV di rumahnya, Anak-anaknya semua dididik jadi penghafal Quran. Ada yang 8 juz.. ada 3 juz.. ada yang 2 juz.. anak terkecilnya yang perempuan pun umur 4 tahun sudah pakai jilbab kemana-mana.
Mereka tidak punya mobil? Oooh punya.. ada dua mobil mewah di rumahnya. Tapi mereka tidak pernah sekalipun foto dengan mobilnya sambil mengacungkan jempol untuk pamer kekayaannya.
Mereka tidak butuh simbol sakses untuk mendapatkan pengakuan orang-orang sekitarnya..
bahwa kami kaya lho..
bahwa kami punya mobil ini lho..
mereka tidak perlu bicara, "kamu mau ikutan suksesss seperti saya?"
Sebagian uangnya mereka bikin pesantren yang dikelola sendiri. Sebagian santri mereka yang membiayai..
Soal sedekah tak usah tanya, mereka pernah memberikan sebuah tas penuh perhiasan kepada saya dan berkata: "ini semua emas yang kami miliki lengkap dengan surat-suratnya, kami sedekahkan semua untuk duafa-duafa di #SedekahRombongan.."
Kaya beneran itu gak perlu panggung..
dan gak perlu dipamerkan untuk mendapatkan pengakuan..
Orang-orang yang merasa cukup dengan hidupnya, dan lebih banyak berbagi untuk sesama, itulah orang kaya yang sesungguhnya...
Siapa mereka?
@Saptuari
Dia tidak punya rekening bank, semua bisnisnya pakai rekening karyawan yang dia percaya, namun kendali uang tetap di tangannya. Dia bukan tipe yang suka pamer mutasi rekening hanya untuk sekedar menunjukkan bahwa dia suksessss dan banyak uang.
Dia tidak punya utang bank, tapi tiap akhir tahun lebih suka meludeskan isi rekening-rekening usahanya untuk disedekahkan. Ketika saya tanya kenapa dikosongkan? Jawabnya enteng.. biar tahun depan langsung penuh lagi, dan bermanfaat untuk orang banyak lagi.
Hidupnya hura-hura? Dia lebih senang pakai motor kemana-mana, mobilpun dia tidak membelinya, walaupun gampaaaaang bagi dia membeli cash dari dealer sana..
Bikin malu kita yang suka pura-pura kaya... pamer mobil padahal kreditan semua.
------------
Yang kedua suami istri berumur 35 an tahun yang jaringan bisnisnya ada dimana-mana. Mereka memilih meninggalkan semua sosial media. Tak ada lagi facebook, twitter, instagram, path untuk pamer eksistensi mereka..
Bisnisnya menggurita, karyawannya lebih dari 750 orang, jika ditotal omzet usahanya bisa minimal 600 juta/hari... yaaa per hari! Bukan perbulan..
Mereka tidak punya TV di rumahnya, Anak-anaknya semua dididik jadi penghafal Quran. Ada yang 8 juz.. ada 3 juz.. ada yang 2 juz.. anak terkecilnya yang perempuan pun umur 4 tahun sudah pakai jilbab kemana-mana.
Mereka tidak punya mobil? Oooh punya.. ada dua mobil mewah di rumahnya. Tapi mereka tidak pernah sekalipun foto dengan mobilnya sambil mengacungkan jempol untuk pamer kekayaannya.
Mereka tidak butuh simbol sakses untuk mendapatkan pengakuan orang-orang sekitarnya..
bahwa kami kaya lho..
bahwa kami punya mobil ini lho..
mereka tidak perlu bicara, "kamu mau ikutan suksesss seperti saya?"
Sebagian uangnya mereka bikin pesantren yang dikelola sendiri. Sebagian santri mereka yang membiayai..
Soal sedekah tak usah tanya, mereka pernah memberikan sebuah tas penuh perhiasan kepada saya dan berkata: "ini semua emas yang kami miliki lengkap dengan surat-suratnya, kami sedekahkan semua untuk duafa-duafa di #SedekahRombongan.."
Kaya beneran itu gak perlu panggung..
dan gak perlu dipamerkan untuk mendapatkan pengakuan..
Orang-orang yang merasa cukup dengan hidupnya, dan lebih banyak berbagi untuk sesama, itulah orang kaya yang sesungguhnya...
Siapa mereka?
@Saptuari