jodoh pasti bertemu menurut islam | Kiat Sukses Menjemput Jodoh |
Seperti halnya Nasib, rejeki, begitu juga jodoh suatu hal yang misteri, tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti kecuali Allah. Ia sudah menjadi ketetepan, hanya saja kita berkewajiban melakukan ikhtiar, berusaha dan berdoa untuk menjemput jodoh di terminal cinta. oleh ustadz Abu Umar Basyier.
Ada beberapa yang perlu untuk kita ketahui dalam hal ini :
PERTAMA,
BEBERAPA REALITAS YANG PATUT DIRENUNGI
* TAK CANTIK MAKA TAK LAKU
Realitas berjuta-juta wanita yang berparas kurang cantik, akhirnya menikah, bahkan diusia muda, bahkan sebagian dengan pria tampan, dari kalangan masyarakat umum, selebritis, pejabat, terpelajar, hingga orang-orang yang hidup dilingkungan religius.
Sebaliknya, tidak sedikit wanita yang berparas cantik, dari kalangan selebritis, pejabat, pengusaha, ternyata masih terlambat menikah.
Maka ungkapan 'Tak cantik maka tak laku', selalu saja terhenti di tataran teoritis, dan ambles manyun ditataran realitas.
Itu artinya tak perlu merasa minder untuk menjemput jodoh, meski dengan modal fisik seadanya, atau dibawah rata-rata. Terlebih karena inner beauty yang misterius itupun kerap mengubah sosok biasa menjadi luar biasa cantiknya. Percaya dech.
* SABAR MENANTI JODOH
Banyak kisah nyata menunjukkan ketidaksabaran, kegamangan jiwa dalam masalah jodoh, justru membuat kehidupan setelah menikah tidak seindah dimana lajang.
Kalau dikatakan 'menanti', apakah layak seseorang menjalani hidup layaknya si petani menantikan hujan? Tentu tidak, segala upaya yang kita lakukan itulah proses yang disebut menjemput. Sementara ketabahan dalam menunggu hasil kita sebut proses menanti.
Sikap kita dalam hal ini adalah senantiasa berprasangka baik kepada Allah, karna sesuatu yang kita cintai belum tentu baik menurut Allah, dan begitupun sebaliknya, sesuatu yang kita tidak senangi ternyata baik menurut ilmu Allah.
* TAK AKAN LARI 'JODOH' DIKEJAR...
Tak usah tergopoh-gopoh, bila sudah jodoh, ia akan begitu mudah menghampiri kita. Keterburu-buruan takkan pernah memberi kebaikan apa-apa. Karna ia hanya menciptakan kesuntukan dalam fikiran sementara hasrat begitu menggebu tak juga terlampiaskan dan membuat seorang lalai akan arti sebuah pernikahan.
Mencari jodoh, tak mungkin menggunakan ungkapan 'tak ada rotan akar pun jadi', sebab ini soal kebahagiaan dan ketentraman, keselamatan dunia dan akkhirat, bukan hanya waktu makan, saat menjemput jodohpun tidak boleh terburu-buru. Santai aja com.
* SEPERTI MEMBANGUN RUMAH
Ada orang berniat memiliki rumah diusia 35 thn, ternyata di usia 20 thn sudah memiliki, atau hingga usia senja masih numpang di VMI, Villa Mertua Indah. Ini mirip dengan jodoh, seringkali rencana menikah tertunda, atau jodoh datang menjemput saat seorang belum siap menikah.
Bila sebuah rumah idaman kita menggagas ide ide cemerlang, mulai dari lokasi, lingkungan dan berfikir jauh kedepan dalam jangka waktu lama, maka untuk jodoh idaman lebih perlu lagi mengidealismekan prinsip-prinsip kebenaran.
* RUMPUT TETANGGA SELALU TAMPAK LEBIH SEGAR
Terkadang kita sudah memperoleh jodoh yang layak. Ia baik, shalih atau shalihah, pengertian, pendidikan memadai, secara karakter sesuai, tapi karena melihat teman-teman yang memiliki jodoh yang menurut pAndangan kita lebih baik dari punya kita, akhirnya kita belum menerimanya. Lalu kita merasa pecundang, merasa diri kita terlalu baik untuk pasangan kita.
Gunakanlah konsep bersyukur yang sederhana : "Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karna itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan.”
Hendakanya kita ikhlash, bukan berarti merasa puas-puas saja dengan apa yang ada, namun mampu merasa puas dengan apa yang sudah ada.
* JODOH BUKAN ASAL JODOH
Tak baik terlalu memilih-milih, juga bukan berarti asal pilih. Jodoh memang anugrah dan karunia, tapi tak benar jika kita asal memilih jodoh, asal ada peluang, sikat aja bro. Realitas hidup mengajarkan kepada kita hukum sebab akibat. Yang baik akan menumbuhkan kebaikan, yang buruk akan menciptakan keburukan.
Intinya, memilih jodoh jangan terlalu njelimet, tapi juga tidak sembarangan dan asal pilih. Targetnya bukanlah kesempurnaan dan pembumian idealisme secara membabi buta, sehingga tak lagi menjejak Bumi dan tak akrab dengan realitas. Tapi juga tidak membuat jodoh layaknya seperti makanan yang bisa dicoba-coba. Sekali berjodoh, berjodolah yang berarti, kalau tak bisa, jangan dicoba-coba.
* TIDAK ADA WAKTU TERLAMBAT
Nikah bisa saja terlambat, tapi jodoh tak pernah bisa dikatakan terlambat. Menikah tak hanya berkutat pada soal hubungan seks, meskipun seks adalah alasan utama seseorang menikah. Tapi ia bukan segala-galanya, sampai-sampai dikatakan tak ada menikah tanpa seks. Tak benar itu, setujuuu.
Kenyataannya ada wanita berusia diatas 50 thn baru menikah, tetapi pernikahan itu terjadi, dan ia hidup berbahagia dalam keindahan bersama suaminya yang juga lajang tua. Catat ! Cobalah berprasangka baik, bahwa Allah menginginkan sesuatu yang indah buat kita.
KEDUA,
BAGAIMANA MENJEMPUT JODOH…?
* BANYAK-BANYAK BERDOA
Perbanyaklah doa dan shalat istikharah. Ingat, shalat istikharah tidak dilakukan hanya saat seseorang ragu terhadap pilihannya, atau saat sudah akan menentukan pilihan. Sesungguhnya shalat itu disunnahkan setiap kali seseorang memiliki hajat atau keperluan yang dianggap dapat memperbaiki diri dan Agamanya.
* MINTALAH BANTUAN ORANG SHALIH, ULAMA, ORANG TUA ATAU TEMAN YANG DAPAT DIPERCAYA
Orang yang kita pilih untuk membantu kita, hendaklah orang yang memiliki Aqidah yang lurus, mengenal tentang dasar ibadah dan keislaman, serta taat beribadah dan bukan ahli maksiat.
* PENJAJAKAN KE LOKASI-LOKASI PENUH BERKAH, SEPERTI PENGAJIAN, PESANTREN ATAU SEKOLAH ISLAM
Ditempat-tempat seperti itu banyak berkerumun orang-orang yang mencintai kebaikan. Jodoh yang sholih dan shalihin adalah kebaikan. Maka tak salah jika disana kita berburu kebaikan.
* MELALUI BIRO JODOH
Tentunya biro jodoh yang dikelolah secara Islami, dengan memperhatikan adab-adab, etika dan aturan keislaman, bisa saja menjadi alternatif menjemput jodoh.
* INTERAKSI DALAM DUNIA DA'WAH DAN KEGIATAN SOSIAL YANG BERMANFAAT
Melalui banyak berinteraksi dengan orang-orang shalih dalam kegiatan-kegiatan real di lapangan, kita bisa mengenal banyak orang, dan banyak pula orang mengenal kita. Ini bisa disebut multy level ta'aaruf, ini membuka peluang mengetahui adanya mereka yang layak menjadi jodoh kita, atau kita layak menjadi pasangan mereka.
Tak jarang, orang tua tertarik melihat kepribadian, akhlak, agama seorang pemuda atau pemudi, lalu ia berhasrat mengenalkan dengan putra atau putrinya. Hayo..siapa mau !
KETIGA,
BILA JODOH TAK KUNJUNG DATANG
Sebagian kita mendapatkan dirinya masih saja melajang, padahal berbagai cara sudah ditempuh, sudah banyak pihak yang terlibat. Dalam hal ini perlu dilakukan introspeksi diri, karena bisa jadi banyak faktor dalam diri kita yang ikut mempersulit proses penjemputan jodoh tersebut. Untuk itu coba cermati beberapa saran berikut :
* MENJADI DIRI SENDIRI
Hindari berpura-pura menjadi orang lain yang Anda anggap akan disukai oleh orang yang Anda sukai, untuk menjaga image alias Baim..eh..Jaim, jika tujuannya untuk menjaga penampilan maka sah-sah saja. Contohnya memakai parfum untuk menutupi bau badan.
Sering kali orang tidak pede dengan kapasitas dirinya, dia anggap bila ia terlihat lebih alim, lebih berada, intelek dan sejenisnya, tentu calon pasangan akan mudah menerimanya. Cara ini tidak tepat, bahkan banyak kasus justru membuat orang muak. 'Gayanya seperti ustadz, padahal... heemmm ...
* MENJADI ORANG YANG MENYENANGKAN
Dalam proses ta'aruf, sebisa mungkin berkomunikasi secara seimbang dua arah, harus bisa menjadi lawan bicara yang seirama dan dapat membuat yang lain menjadi nyaman, terhibur serta tidak membosankan. Hindari gugup berlebihan, pelajari apa yang disukai pasangan, hindari apa yang tidak disukai, dan berusaha melakukan apa yang disukai sesuai kemampuan kita.
Seringkali rasa simpati menjadi buyar dan berubah menjadi lakon kocak, ngomong salah sambung, objek pembicaraan ngelantur, hingga joke-joke atau pertanyaan nyasar, akhirnya mempersulit proses penjemputan jodoh secara alami.
* BERPENAMPILAN BAIK
Tampilan yang dimaksud bisa berupa cara berpakaian atau dalam bersikap dan berkata-kata. Dalam banyak kasus calon pasangan menjadi urung menikahi seseorang karna terlihat tidak bisa mengurus tubuh dan pakaiannya sendiri. Kotor, dekil, jarang mandi, pakaiannya pun jarang dicuci, kalaupun dicuci asal-asalan.
Padahal seringkali calon pasangan itu sangatlah cantik atau tampan, tapi tampilan kotor dan kumuh, membuatnya terlihat cenderung memprihatinkan, ketimbang sederhana.
* MEMILIKI MODAL YANG CUKUP
Modal tak selamanya harus berbentuk uang atau materi. Modal sifat baik, tekad yang kuat serta keseriusan yang tinggi terkadang mengalahkan harta dan materi. Selama sang pujaan hati merasa nyaman itu merupakan modal yang cukup kuat.
Uang dan materi jangan dijadikan hal yang berlebihan karena jangan sampai Anda mendapatkan orang yang matre'. Buatlah materi sebagai untuk melancarkan aktivitas Pe-De-Ka-Te Anda.
* DUKUNGAN LINGKUNGAN
Keluarga, teman dan tetangga yang baik tentu akan menjadi nilai plus buat Anda.
* KONSISTEN DAN KONSENTRASi
Jangan mudah terpengaruh oleh ucapan atau pendapat orang tentang calon Anda, sering kali orang tua menjadi tong sampah, menerima berbagai masukan dan informasi secara bebas dari orang-orang tentang calon Anda.
Padahal diantara pemberi informasi itu ada teman dekat, ada orang yang tulus, ada orang yang dengki atau musuh calon pasangan Anda.Hendaknya selektif menerima informasi-informasi dan mengadakan penjajakan yang sedalam-dalamnya.
KEEMPAT,
JAUHI FAKTOR-FAKTOR MEMPERLAMBAT PERNIKAHAN
* STUDI
Sering kali studi dijadikan alasan untuk menunda-nunda pernikahan.
Bila studi itu dilakukan dengan perhitungan masak, dimana seseorang betul-betul membutukan ilmu, sementara ia mampu menahan diri untuk menunda pernikahan, silahkan saja. Namun ada resiko yang harus ia tanggung, saat akhirnya ia kesulitan menjemput jodoh karena usia yang makin tua.
* MAHALNYA BIAYA PERNIKAHAN
Banyak keluarga justru mempersulit dengan anggaran biaya pernikahan yang mendekati fantastis. Tak jarang orang harus berhutang sana sini, demi anggaran sebuah pesta pernikahan yang menurutnya layak, ini faktor yang harus diberantas, agar keterlambatan menikah minimal dapat dikurangi.
* SERING MELIHAT PERTENGKARAN KEDUA ORANG TUA
Realitas ini menyebabkan banyak anak takut menghadapi pernikahan. Banyaknya orang sakit dalam hidup ini toh tak membuat kita berkeinginan untuk tidak usah hidup. Ini realitas, dimana keterlambatan menikah bukan disebabkan oleh faktor x saja, tapi juga ada dalam kejiwaan, tidak mustahil seorang mengalami paranoid, sehingga jalan menuju penjemputan jodoh dipersulit oleh dirinya sendiri.
* MENITI KARIER
Tidak sedikit wanita merasa bahwa pernikahan dapat mengganggu mereka meniti karier. Generasi umat ini tidak akan bisa menjadi baik, kecuali dengan metode yang telah membuat baik generasi pertamanya.
Terapkan kaidah agung dalam syariat, cobalah hidup di alam nyata, karena orang-orang kafir, terutama aktris dan aktor barat, kalangan selebritis Hollywood, hanya hidup dalam kepalsuan, kebahagiaan palsu, kecantikan dan ketampanan palsu, sama sekali tidak boleh meniru gaya mereka.
Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh
#Sponsore
Mau Bisnis Capai Jutaan Hingga Miliaran Rupiah dan BERKAH sesuai SYARIAH ??
Cek disini selengkapnya
>>> KLIK DISINI <<<
Cek disini selengkapnya
>>> KLIK DISINI <<<